Powered By Blogger

Author: aiLa sHAkIla // Category:


Contoh Desain Jaringan Internet untuk Pelanggan ISP

Akses Internet semakin banyak di butuhkan oleh berbagai pihak, baik untuk kantor, warnet, game online, sekolah, kampus bahkan dirumah.

Untuk lebih memudahkan pelanggan dalam mengimplementasikan jaringan Internet di lingkungannya berikut adalah beberapa contoh umum yang dapat digunakan dalam merancang jaringan komputer berbasis TCP/IP.

Contoh 1.

Akses Internet melalui:

Wireless LAN (WLAN) / Leased line

Implementasi untuk:

  • SOHO = Small Office Home Office atau UKM = Usaha Kecil Menengah
  • Kantor Cabang
  • Sekolah
  • Warung Internet atau Game Online

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game online

Keterangan:

  • Jika diperlukan adanya server yang dapat diakses dari Internet yang terpisah dengan PC Router dapat menggunakan teknik Port Forwarding.

--> Image

Gambar 1. Jaringan Internet Sederhana menggunakan WLAN

Contoh 2.

Akses Internet melalui:

Wireless LAN (WLAN)

Implementasi untuk:

  • SOHO = Small Office Home Office atau UKM = Usaha Kecil Menengah
  • Kantor Cabang
  • Sekolah
  • Warung Internet atau Game Online

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game online

Keterangan:

  • Terdapat DMZ = De Military Zone untuk sistem keamanan Server
  • Dapat menambahkan 1 Server yang dapat diakses dari Internet
  • Membutuhkan 4 IP Public = 1 IP Public untuk server yang dapat diakses langsung dari Internet, 1 IP Public sebagai gateway dari server yang ada, 1 IP Public sebagai Network Address, 1 IP Public sebagai Broadcast Address.

Image
-->

Gambar 2. Jaringan Internet dengan DMZ menggunakan WLAN

Contoh 3.

Akses Internet melalui:

Wireless LAN (WLAN)

Implementasi untuk:

  • Perusahaan menengah
  • Kantor Pusat
  • Kampus

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Application Server

Keterangan:

  • Memerlukan alokasi /29 dengan 8 IP Public = 5 IP Public untuk server yang dapat diakses langsung dari Internet, 1 IP Public sebagai gateway dari server yang ada, 1 IP Public sebagai Network Address, 1 IP Public sebagai Broadcast Address.
  • Memiliki Netname sendiri yang dapat di whois dari Internet.
  • Membutuhkan Network/System Administrator.

-->Image

Gambar 3. Jaringan Internet dengan alokasi /29 menggunakan WLAN

Contoh 4.

Akses Internet melalui:

ADSL

Implementasi untuk:

  • SOHO = Small Office Home Office atau UKM = Usaha Kecil Menengah
  • Kantor Cabang
  • Sekolah
  • Warung Internet atau Game Online

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game online

Keterangan:

  • Jika diperlukan adanya server yang dapat diakses dari Internet yang terpisah dengan PC Router dapat menggunakan teknik Port Forwarding, tetapi perlu diketahui teknologi ADSL tidak cocok untuk menempatkan web server di dalam jaringan karena sifatnya yang Asymmetric dimana Downstream biasanya besar tetapi Upstream kecil.

Image
-->

Gambar 4.Jaringan Internet Sederhana Menggunakan ADSL menggunakan modem eksternal

Contoh 5.

Akses Internet melalui:

ADSL

Implementasi untuk:

  • SOHO = Small Office Home Office atau UKM = Usaha Kecil Menengah
  • Kantor Cabang
  • Sekolah
  • Warung Internet atau Game Online

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game online

Keterangan:

  • Jika diperlukan adanya server yang dapat diakses dari Internet yang terpisah dengan PC Router dapat menggunakan teknik Port Forwarding, tetapi perlu diketahui teknologi ADSL tidak cocok untuk menempatkan web server di dalam jaringan karena sifatnya yang Asymmetric dimana Downstream biasanya besar tetapi Upstream kecil.

-->

Image

Gambar 5.
Jaringan Internet Sederhana Menggunakan ADSL
menggunakan modem internal/USB

Contoh 6.

Akses Internet melalui:

ADSL

Implementasi untuk:

  • SOHO = Small Office Home Office atau UKM = Usaha Kecil Menengah
  • Kantor Cabang
  • Personal

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game online

-->Image

Gambar 6. Jaringan Internet Personal menggunakan ADSL

Contoh 7.

Akses Internet melalui:

Wireless LAN (WLAN), ADSL, Fiber Optic, Leased Line dll.

Implementasi untuk:

  • APARTEMENT
  • Gedung Perkantoran

Aplikasi untuk:

  • Browsing Internet
  • Chatting
  • Download / Upload
  • VoIP = Voice Over Internet Protocol
  • Game Online

Keterangan:

  • Akses Internet melalui infrastruktur kabel telepon gedung , dimana Internet di tumpangkan pada kabel telepon yang ada di Apartment atau gedung perkantoran.
  • Pelanggan cukup menggunakan Home PNA Adaptor atau ADSL modem biasa sebagai pengganti modem.



Image
Gambar 7. Jaringan Internet menggunakan Home PNA

LANJUT YUKz ..

FiRe : SeCuRiTy InTeRNET

Author: aiLa sHAkIla // Category:


Firewall: Security Internet

Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat terbuka di dunia, konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke Internet. Artinya jika operator jaringan tidak hati-hati dalam menset-up sistemnya, maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar. Adalah tugas dari operator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan resiko tersebut seminimal mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan administrator jaringan ini, akan sangat membedakan apakah suatu jaringan mudah ditembus atau tidak.

Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan kebijakan security (security policy). Sedangkan kebijakan security, dibuat berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi security-nya. Semakin ketat kebijakan security, semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas yang tersedia di jaringan. Sebaliknya, dengan semakin banyak fasilitas yang tersedia atau sedemikian sederhananya konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah orang orang ‘usil’ dari luar masuk kedalam sistem (akibat langsung dari lemahnya kebijakan security).

Tulisan ini akan mencoba melihat beberapa kebijakan sekuriti yang lazim digunakan pada saat mengkaitkan sebuah jaringan ke Internet.

Firewall

Firewall adalah istilah yang biasa digunakan untuk menunjuk pada suatu komponen atau sekumpulan komponen jaringan, yang berfungsi membatasi akses antara dua jaringan, lebih khusus lagi, antara jaringan internal dengan jaringan global Internet. Firewall mempunyai beberapa tugas :

* Pertama dan yang terpenting adalah: harus dapat mengimplementasikan kebijakan security di jaringan (site security policy). Jika aksi tertentu tidak diperbolehkan oleh kebijakan ini, maka firewall harus meyakinkan bahwa semua usaha yang mewakili operasi tersebut harus gagal atau digagalkan. Dengan demikian, semua akses ilegal antar jaringan (tidak diotorisasikan) akan ditolak.
* Melakukan filtering: mewajibkan semua traffik yang ada untuk dilewatkan melalui firewall bagi semua proses pemberian dan pemanfaatan layanan informasi. Dalam konteks ini, aliran paket data dari/menuju firewall, diseleksi berdasarkan IP-address, nomor port, atau arahnya, dan disesuaikan dengan kebijakan security.
* Firewall juga harus dapat merekam/mencatat even-even mencurigakan serta memberitahu administrator terhadap segala usaha-usaha menembus kebijakan security.

Merencanakan Jaringan Dengan Firewall

Merencanakan sistem firewall pada jaringan, berkaitan erat dengan jenis fasilitas apa yang akan disediakan bagi para pemakai, sejauh mana level resiko-security yang bisa diterima, serta berapa banyak waktu, biaya dan keahlian yang tersedia (faktor teknis dan ekonomis). Firewall umumnya terdiri dari bagian filter (disebut juga screen atau choke) dan bagian gateway (gate). Filter berfungsi untuk membatasi akses, mempersempit kanal, atau untuk memblok kelas trafik tertentu. Terjadinya pembatasan akses, berarti akan mengurangi fungsi jaringan. Untuk tetap menjaga fungsi komunikasi jaringan dalam lingkungan yang ber-firewall, umumnya ditempuh dua cara :

* Pertama, bila kita bayangkan jaringan kita berada dalam perlindungan sebuah benteng, komunikasi dapat terjadi melalui pintu-pintu keluar benteng tersebut. Cara ini dikenal sebagai packet-filtering, dimana filter hanya digunakan untuk menolak trafik pada kanal yang tidak digunakan atau kanal dengan resiko-security cukup besar, sedangkan trafik pada kanal yang lain masih tetap diperbolehkan.
* Cara kedua, menggunakan sistem proxy, dimana setiap komunikasi yang terjadi antar kedua jaringan harus dilakukan melalui suatu operator, dalam hal ini proxy server. Beberapa protokol, seperti telnet dan SMTP(Simple Mail Transport Protocol), akan lebih efektif ditangani dengan evaluasi paket (packet filtering), sedangkan yang lain seperti FTP (File Transport Protocol), Archie, Gopher dan HTTP (Hyper-Text Transport Protocol) akan lebih efektif ditangani dengan sistem proxy. Kebanyakan firewall menggunakan kombinasi kedua teknik ini (packet filtering dan proxy).

Ada banyak literatur yang membahas masalah security & membagi arsitektur dasar firewall menjadi tiga jenis. Masing masing adalah:

* arsitektur dengan dual-homed host (kadang kadang dikenal juga sebagai dual homed gateway/ DHG)
* screened-host (screened host gateway/ SHG) · screened subnet (screened subnet gateway/ SSG).

Sistem DHG menggunakan sebuah komputer dengan (paling sedikit) dua network-interface. Interface pertama dihubungkan dengan jaringan internal dan yang lainnya dengan Internet. Dual-homed host nya sendiri berfungsi sebagai bastion host (front terdepan, bagian terpenting dalam firewall).

Pada topologi SHG, fungsi firewall dilakukan oleh sebuah screening-router dan bastion host. Router ini dikonfigurasi sedemikian sehingga akan menolak semua trafik kecuali yang ditujukan ke bastion host, sedangkan pada trafik internal tidak dilakukan pembatasan. Dengan cara ini setiap client servis pada jaringan internal dapat menggunakan fasilitas komunikasi standard dengan Internet tanpa harus melalui proxy.

Firewall dengan arsitektur screened-subnet menggunakan dua screening-router dan jaringan tengah (perimeter network) antara kedua router tersebut, dimana ditempatkan bastion host. Kelebihan susunan ini akan terlihat pada waktu optimasi penempatan server.

Selanjutnya, bagaimana relevansi arsitektur firewall tersebut terhadap level security? Suatu jaringan harus dapat menangani interaksi client-server, tidak terkecuali dengan kehadiran firewall. Sejauh ini, untuk operasi client internal - server internal, atau client internal - server eksternal, tidak terlalu menimbulkan masalah. Jika kita akan membuat sistem firewall untuk jaringan demikian, hanya dengan memasang proxy server pada bastion host dalam arsitektur yang dipilih, kualitas proteksi firewall yang bersangkutan akan maksimal. Artinya ‘keselamatan’ seluruh jaringan, sekarang hanya tergantung pada baik-tidaknya atau seberapa ‘bagus’ firewall tersebut dan tidak tergantung pada program-program yang lain. Beda halnya bila jaringan kita akan mendukung operasi client eksternal - server internal, atau dengan kata lain : jaringan internal kita menyediakan layanan informasi yang dapat diakses dari luar. Dalam konteks ini, harus diperhitungkan metoda penempatan mesin yang menjalankan program server, supaya mesin tersebut dapat dikenali dari internet dan sedemikian, komunikasi dengan client-nya dapat berlangsung dengan baik tanpa mengorbankan kepentingan security.

Arsitektur dual-homed menawarkan solusi sederhana dan murah. Satu-satunya mesin yang dikenal dari internet dalam sistem ini adalah dual-homed host-nya sendiri, dan dengan demikian ia menjadi satu-satunya mesin alternatif untuk menjalankan program server. Tetapi akan bermanfaat untuk mengingat, bahwa semakin banyak layanan yang disediakan atau semakin banyak program yang berjalan pada bastion-host, maka peluang penyusupan ke komputer tersebut semakin besar. Karena, seperti diyakini banyak orang, hampir dipastikan tidak ada program apapun yang bebas sama sekali dari bugs, apalagi untuk program-program berukuran besar. Dan sekali bugs ini dapat dieksploitasi oleh seseorang yang kemudian masuk ke dalam bastion-host, maka seluruh komputer di jaringan kita akan menjadi terbuka! Jika faktor ekonomis memaksa kita untuk tetap mengimplementasikan arsitektur DHG, maka ada beberapa nasihat yang patut diperhatikan, diantaranya: menggunakan perangkat lunak server yang telah teruji relatif ‘aman’ serta berukuran kecil, mereduksi dan mengoptimasi jumlah program yang berjalan, kemudian tidak memberikan account reguler pada bastion-host.

Dua arsitektur lainnya, screened-host dan screened-subnet, menyediakan pilihan lebih banyak. Screening-router dapat diatur untuk melakukan operasi packet filtering yang memungkinkan mesin-mesin tertentu dapat dikenali dari luar. Mesin mesin ini, kemudian menjalankan program-program server yang dapat diakses dari internet. Resiko dengan metoda seperti ini adalah penambahan jumlah komputer yang mungkin untuk diserang, sehingga akan lebih baik jika sebelumnya kita menyiapkan mesin-mesin tersebut dengan level security paling tidak sama dengan bastion-host atau kalau bisa, lebih.

Packet Filtering

Berbagai kebijakan dapat diterapkan dalam melakukan operasi packet filtering. Pada intinya, berupa mekanisme pengontrollan data yang diperbolehkan mengalir dari dan/atau ke jaringan internal, dengan menggunakan beberapa parameter yang tercantum dalam header paket data: arah (inbound atau outbound), address asal dan tujuan, port asal dan tujuan, serta jenis protokol transport. Router akan mengevaluasi informasi ini dalam setiap paket data yang mengalir melaluinya, kemudian menetapkan aksi yang harus dilakukan terhadap paket tersebut, berdasarkan set aturan/program dalam packet-filtering. Sehingga keputusan routing dasar router tersebut, kemudian dilengkapi dengan bagian dari kebijakan security jaringan.

Tabel berikut akan menunjukan contoh konfigurasi operasi packet-filtering, untuk menyediakan hanya fasilitas SMTP inbound dan outbound pada jaringan.

Aturan


Arah


Address Asal


Address Tujuan


Protokol


Port Tujuan


Aksi
A masuk eksternal internal TCP 25 ok
B keluar internal eksternal TCP >1023 ok
C keluar internal eksternal TCP 25 ok
D masuk eksternal internal TCP >1023 ok
E sembarang sembarang sembarang sembarang sembarang deny

Aturan A dan B melayani hubungan SMTP inbound (email datang), aturan C dan D melayani hubungan SMTP outbound (email keluar) serta aturan E merupakan aturan default yang dilakukan bila aturan aturan sebelumnya gagal. Kalau diamati lebih dekat, selain trafik SMTP konfigurasi tersebut juga masih membolehkan hubungan masuk dan keluar pada port >1023 (aturan B dan D), sehingga terdapat kemungkinan bagi program-program server seperti X11 (port 6000), OpenWindows (port 2000), atau kebanyakan program basis-data (Sybase, Oracle, Informix, dll), untuk dihubungi dari luar. Untuk menutup kemungkinan ini, diperlukan evaluasi parameter lain, seperti evaluasi port asal. Dengan cara ini, satu-satunya celah menembus firewall adalah dengan menggunakan port SMTP. Bila kita masih juga kurang yakin dengan kejujuran para pengguna port ini, dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut dari informasi ACK.

Proxy

Dalam jaringan yang menerapkan sistem proxy, hubungan komunikasi ke internet dilakukan melalui sistem pendelegasian. Komputer-komputer yang dapat dikenali oleh internet bertindak sebagai ‘wakil’ bagi mesin lain yang ingin berhubungan ke luar. Proxy server untuk (kumpulan) protokol tertentu dijalankan pada dual-homed host atau bastion-host, dimana seluruh pemakai jaringan dapat berkomunikasi dengannya, kemudian proxy server ini bertindak sebagai delegasi. Dengan kata lain setiap program client akan berhubungan dengan proxy server dan proxy server ini lah yang akan berhubungan dengan server sebenarnya di internet. Proxy server akan mengevaluasi setiap permintaan hubungan dari client dan memutuskan mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Bila permintaan hubungan ini disetujui, maka proxy server me-relay permintaan tersebut pada server sebenarnya.

Ada beberapa istilah menunjuk pada tipe proxy server, diantaranya proxy level aplikasi, proxy level circuit, proxy generik atau khusus, proxy cerdas dll. Apapun jenis proxy yang digunakan, ada beberapa konsekuensi implementasi sistem ini:

* pada umumnya memerlukan modifikasi client dan/atau prosedur akses serta menuntut penyediaan program server berbeda untuk setiap aplikasi.
* Penggunaan sistem proxy memungkinkan penggunaan private IP Address bagi jaringan internal. Konsekuensinya kita bisa memilih untuk menggunakan IP Address kelas A (10.x.x.x) untuk private IP address yang digunakan dalam jaringan internet; sehingga komputer yang dapat tersambung dalam jaringan internal dapat mencapai jumlah jutaan komputer.
* Paket SOCKS atau TIS FWTK merupakan contoh paket perangkat lunak proxy yang sering digunakan dan tersedia bebas di internet.

LANJUT YUKz ..

InTeRnET...???

Author: aiLa sHAkIla // Category:


InTeRnEt ............................
Emmmm APA yah?
WaKtU Ai KeCiL, Ai PiKir InterNet Itu CuMa SeJenIS NOOdLeS...
TaPi TerNyaTa SeTeLaH AI Gede AI bArU Tau InTeRneT iTu tErNyaTa...........
Internet ( International Networking ), merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja, dari segi komunikasi internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran.

LANJUT YUKz ..